Sinergitas TNI Polri Hadang Upaya Perusuh dalam Aksi Anarkis

oleh -2 Dilihat
banner 468x60

Oleh: Mahmud Sutramitajaya)*

Upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat kembali menjadi perhatian serius pemerintah. Sinergitas antara TNI dan Polri terbukti semakin solid dalam menghadang berbagai bentuk aksi anarkis yang mencoba mengganggu stabilitas nasional. Kehadiran aparat gabungan menjadi penegas bahwa negara hadir dalam setiap situasi yang berpotensi mengancam ketenteraman publik, terutama di tengah gelombang demonstrasi yang dalam beberapa waktu terakhir sempat disusupi oleh tindakan perusakan dan penjarahan.

banner 336x280

Wakil Panglima TNI, Jenderal TNI Tandyo Budi Revita, mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah membiarkan aksi demonstrasi berkembang menjadi anarkis. Menurutnya, TNI selama ini hanya bertugas membantu Polri dalam memastikan unjuk rasa berjalan aman dan tertib. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa Polri memiliki kewenangan utama dalam melakukan pengamanan serta penindakan, sedangkan TNI hadir sebagai unsur pendukung yang siap digerakkan sesuai kebutuhan.

Penegasan itu sekaligus membantah isu yang menyebut adanya unsur kesengajaan dari TNI dalam membiarkan situasi menjadi rusuh. Jenderal Tandyo menjelaskan bahwa mandat untuk melakukan tindakan tegas dan terukur baru diberikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto pada 30 Agustus. Sehari setelahnya, pasukan TNI-Polri diturunkan bersama untuk memastikan stabilitas keamanan kembali terkendali. Fakta ini memperlihatkan bahwa seluruh langkah aparat dilaksanakan berdasarkan instruksi resmi pemerintah, bukan inisiatif sepihak.

Dalam keterangannya, Jenderal Tandyo juga menepis isu adanya “cipta kondisi” yang diarahkan kepada TNI, dengan menekankan bahwa TNI selalu berada di belakang Polri dalam setiap penanganan aksi massa. Harapan besar juga disampaikan agar masyarakat tidak mudah termakan isu menyesatkan dan tetap mendukung upaya pemerintah menjaga situasi yang kondusif. Sikap tegas ini menunjukkan konsistensi TNI sebagai institusi yang menjunjung tinggi profesionalisme dan loyalitas terhadap keputusan negara.

Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Maruli Simanjuntak, mengatakan kesiapannya membantu aparat kepolisian di seluruh wilayah Indonesia. Dukungan tersebut merupakan bagian dari kewajiban TNI sesuai amanat undang-undang. Dengan pasukan yang tersebar di berbagai daerah, TNI AD siap digerakkan untuk memperkuat pengamanan jika diperlukan, baik di Jakarta maupun di luar Ibu Kota.

Komitmen Jenderal Maruli menegaskan bahwa, TNI tidak hanya fokus pada satu wilayah, tetapi juga menjamin kesiapan pasukan di seluruh daerah. Kehadiran prajurit TNI akan menjadi faktor penting dalam menjaga ketertiban masyarakat, sehingga aparat kepolisian tidak bekerja sendiri menghadapi potensi kerusuhan. Sinergi ini diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat yang tetap menjalankan aktivitas sehari-hari.

Di sisi lain, Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Asep Edi Suheri, mengatakan bahwa kesiapan aparat kepolisian menghadapi setiap potensi kerusuhan di Ibu Kota. Instruksi dari Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo sangat jelas, yakni TNI-Polri harus hadir dan bertindak tegas terhadap siapa pun yang berusaha menciptakan kekacauan. Pesan ini menjadi pedoman bagi seluruh jajaran kepolisian dalam melaksanakan tugas di lapangan.

Patroli ini melibatkan barisan aparat gabungan TNI-Polri dengan menyusuri dua jalur utama. Jalur pertama melewati kawasan Monas, Salemba, Cawang, hingga Tanjung Priok, sementara jalur kedua bergerak melewati Daan Mogot, Puri, Senayan City, dan kembali ke Polda Metro Jaya. Kehadiran aparat di ruas-ruas strategis menjadi bukti nyata kesiapan negara menjaga ibu kota dari potensi gangguan keamanan.

Hasil patroli tersebut menunjukkan bahwa situasi Jakarta tetap kondusif. Aktivitas masyarakat berjalan normal, dan sejumlah objek vital seperti Mako Brimob Kwitang dijaga ketat aparat gabungan. Kehadiran pasukan TNI-Polri memberikan rasa aman, sekaligus menjadi sinyal bahwa tidak ada ruang bagi perusuh untuk menciptakan kekacauan. Upaya ini juga sekaligus membantah anggapan bahwa aparat tidak serius dalam menjaga ketertiban publik.

Kesigapan aparat gabungan dalam merespons instruksi pimpinan negara memperlihatkan sinergi yang semakin solid antara TNI dan Polri. Kedua institusi ini saling melengkapi dalam menjalankan peran masing-masing, di mana Polri menjadi garda terdepan dalam pengamanan unjuk rasa, sementara TNI mendukung dengan kekuatan pasukan yang tersebar di berbagai wilayah. Kerja sama tersebut menegaskan bahwa keamanan negara adalah tanggung jawab bersama.

Selain itu, langkah tegas dan terukur yang ditempuh aparat juga menunjukkan bahwa negara tetap menjunjung tinggi hak masyarakat dalam menyampaikan pendapat, selama dilakukan secara damai. Penindakan hanya diberlakukan terhadap pihak-pihak yang terbukti melakukan tindakan anarkis atau berupaya memprovokasi kerusuhan. Dengan begitu, keseimbangan antara kebebasan berekspresi dan kewajiban menjaga ketertiban umum dapat terjaga dengan baik.

Sinergitas TNI-Polri dalam menghadapi aksi anarkis ini memiliki makna strategis bagi ketahanan nasional. Di tengah dinamika sosial yang kompleks, kehadiran aparat gabungan menjadi faktor penting untuk memastikan tidak ada celah bagi kelompok tertentu merusak stabilitas negara. Masyarakat pun dapat melihat secara langsung bahwa aparat tidak hanya hadir, tetapi juga bekerja nyata menjaga keamanan bersama.

Kerja sama ini diharapkan semakin diperkuat melalui koordinasi yang lebih intensif antara TNI, Polri, dan pemerintah. Dukungan penuh dari masyarakat juga menjadi modal penting agar upaya menjaga ketertiban dapat berjalan maksimal. Dengan sinergi semua pihak, potensi kerusuhan dapat dihadang, dan Indonesia tetap berada pada jalur pembangunan yang stabil dan aman.

Soliditas TNI-Polri dalam menghadang upaya perusuh tidak hanya menjadi penegasan atas loyalitas mereka terhadap negara, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa keamanan rakyat adalah prioritas utama. Dengan langkah tegas, terukur, dan sesuai aturan hukum, aparat gabungan akan selalu menjadi garda terdepan dalam melindungi masyarakat dari ancaman aksi anarkis.

)* Penulis adalah mahasiswa Bandung tinggal di Jakarta

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *