Simbol Bendera Bajak Laut Ekspresi Kreatif, Tetap Jaga Nilai Nasionalisme

oleh -1 Dilihat
banner 468x60

Oleh: Ridwan Ramadhan

Menjelang peringatan HUT ke-80 RI, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh fenomena yakni adanya bendera bajak laut One Piece Jolly Roger berkibar berdampingan dengan merah putih di beberapa sudut kota. Pemerintah telah menunjukkan sikap terbuka sekaligus menyelamatkan makna kebangsaan yang sakral. Fenomena ini bukan pemberontakan, melainkan bentuk inovasi ekspresi dalam bingkai nasionalisme.

banner 336x280

Sejumlah penelitian media mendeskripsikan bahwa fenomena ini muncul sebagai simbol protes dari rakyat yang tidak puas dengan kinerja pemerintah. Namun, banyak pihak lain menilai ini sebagai sindiran kreatif atas kondisi sosial-politik, bukan pengingkari nasionalisme. Dalam fenomena ini Pemerintah menunjukkan kedewasaan dalam merespons.

Menurut Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, pengibaran bendera One Piece bisa dilihat sebagai wujud kritik sosial atau ungkapan publik yang masih berada dalam jalur demokrasi. Pihaknya menegaskan bahwa pemerintah tidak alergi terhadap kritik, justru menganggapnya sebagai bagian penting dari aspirasi rakyat yang layak didengar. Selain itu, Mensesneg menyampaikan bahwa selama bendera tersebut tidak digunakan dengan maksud menggantikan atau menandingi kedudukan Bendera Merah Putih, maka tindakan itu tidak menjadi masalah. Namun dirinya juga menegaskan bahwa, bendera Merah Putih wajib dihormati sepenuhnya sebagai simbol persatuan bangsa lebih-lebih saat menjelang momentum 17 Agustus. serta tidak selayaknya bendera lain digunakan berdampingan hingga tampak sejajar atau membayangi Merah Putih.

Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo mengambil posisi keseimbangan yang matang. Presiden menegaskan bahwa pengibaran bendera One Piece tidak menjadi masalah selama tidak menggantikan atau menyaingi posisi Merah Putih. Sikap ini mencerminkan semangat demokrasi terbuka yakni dengan mengakui ruang berekspresi rakyat selama tetap menghormati simbol kebangsaan.

Hal ini didukung dengan pernyataan Anggota Komisi I DPR RI, Oleh Soleh yang mengatakan Presiden Prabowo menunjukkan jiwa kenegarawanan yang matang dengan tidak bersikap reaktif. Presiden juga memahami bahwa ini ekspresi masyarakat, bukan ancaman terhadap negara. Sehingga selama tidak lebih tinggi dari Merah Putih, maka tidak ada pelanggaran serius.

Sementara itu, Ketua Badan Siber Ansor, Ahmad Luthfi, menegaskan bahwa simbol seperti bendera One Piece dapat dimaknai sebagai hal positif, selama tidak menyalahi nilai-nilai kebangsaan. Hal ini dapat dilihat dari semangat petualangan, keberanian, dan solidaritas Luffy justru sejalan dengan nilai perjuangan dan persatuan bangsa. Dalam fenomena ini dapat dikatakan jika ekspresi tetap berada dalam batas penghormatan terhadap simbol negara, kreativitas masyarakat bukan ancaman, melainkan sumber energi baru untuk nasionalisme.

Senada, Pengamat Budaya yang juga Dosen Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Ade Marup Wirasenjaya mengatakan bahwa pengibaran bendera fiksi seperti One Piece bukanlah anti-nasionalisme. Sebaliknya, ini mewujudkan kritik konstruktif terhadap realitas bangsa dan sistem yang dianggap belum adil. Alih-alih menafikan kisah perjuangan kemerdekaan, generasi muda justru membawanya ke medium populer untuk mencerminkan kegelisahan dan harapan mereka. Narasi ini menunjukkan bahwa semangat kemerdekaan bisa dirasakan lewat budaya pop yang dekat dengan keseharian generasi muda. Dengan catatan bahwa Merah Putih tetap dikibarkan di atas, baik secara fisik maupun sebagai simbol utama, sehingga ini menunjukkan penghormatan, bukan penolakan terhadap nasionalisme.

Di tengah dinamika kontemporer, pemerintahan saat ini menunjukkan kepiawaian dalam merawat identitas bangsa. Tidak menggambarkan kekuatan melalui larangan saja, melainkan merawat semangat kebangsaan melalui pemaknaan simbol yang berkembang. Ekspresi kreatif generasi muda seperti penggunaan bendera bajak laut fiksi, sebenarnya merefleksikan semangat mempertanyakan ketidakadilan dan menuntut perbaikan, bukan menciptakan disintegrasi.

Presiden Prabowo dan kabinetnya memberi ruang dialog kepada generasi ini bahwa mencintai bangsa tidak harus seragam, tapi harus tetap sadar akan kedudukan simbol negara. Fenomena pengibaran bendera bajak laut One Piece dalam konteks perayaan HUT ke-80 RI merupakan manifestasi kreativitas yang memperkuat, bukan melemahkan, nasionalisme. Selain itu, fenomena ini dapat menjadi jembatan antara identitas konvensional dan budaya kontemporer. Generasi muda menyampaikan keresahan lewat simbol yang mereka pahami sehingga pemerintah merespon dengan terbuka dan matang; dan dialog budaya tercipta sebagai wadah memperkuat nasionalisme dalam waktu maupun gaya baru.

Hal ini dapat dimaknai bahwa pemerintah memilih untuk membiarkan semangat kritik tetap hidup tanpa kehilangan rasa hormat terhadap simbol kenegaraan. Merah Putih tetap dijaga sebagai simbol utama, sementara kreativitas generasi muda dipandang sebagai energi baru untuk memperkaya makna kebangsaan dan mempererat ikatan sosial. Selain itu, pemerintah menunjukkan kepemimpinan bijak yakni dengan merangkul ekspresi baru, menjaga kehormatan simbol Merah Putih, dan memperkuat jembatan antar generasi.

Dengan menjaga Merah Putih tetap di atas, semangat perjuangan tak tergantikan. Dalam harmoni antara kreativitas dan patriotisme, Indonesia tumbuh menjadi bangsa yang merayakan keberagaman ekspresi bersamaan dengan mempertahankan nilai kebangsaan. Tradisi dihormati, inovasi diberi ruang, dan persatuan bangsa tetap dijunjung baik melalui saluran klasik maupun modern.

)*Penulis merupakan Pengamat Isu Sosial

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *