Keberadaan Apotek Desa Perluas Akses Masyarakat pada Layanan Kesehatan

oleh -2 Dilihat
banner 468x60

Oleh : Lina Sutrisno )*

Pemerintah memperluas cakupan layanan kesehatan melalui Apotek Desa sebagai strategi nasional mewujudkan sistem kesehatan lebih inklusif. Program ini representasi nyata komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam menjamin hak kesehatan masyarakat hingga ke pelosok Nusantara.

banner 336x280

Dengan mendorong pemerataan akses farmasi dan pelayanan medis, Apotek Desa mengisi kekosongan layanan kesehatan di wilayah terpencil yang belum terjangkau sistem kesehatan nasional secara menyeluruh.

Langkah ini bukan hanya pendekatan teknokratis, tetapi juga bentuk nyata kehadiran negara di desa. Presiden Prabowo menyampaikan tiap desa di Indonesia akan memiliki apotek dengan harga obat terjangkau masyarakat.

Hal tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah menghadirkan sistem kesehatan yang membumi dan menyentuh kebutuhan warga secara langsung, bukan sekadar proyek administratif semata.

Apotek Desa bukanlah fasilitas statis. Keberadaannya didesain sebagai titik integrasi antara edukasi kesehatan masyarakat, distribusi obat yang terstandar, dan penguatan sistem layanan primer.

Melalui sinergi antara tenaga kefarmasian yang terlatih, fasilitas ini terhubung dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) serta puskesmas dan pos kesehatan desa. Kehadiran Apotek Desa membuka ruang kolaboratif antarlembaga kesehatan di tingkat lokal, mempermudah koordinasi serta pelaksanaan layanan preventif dan kuratif.

Kementerian Kesehatan menilai pentingnya mengintegrasikan Apotek Desa dengan unit pelayanan kesehatan di desa dan kelurahan, sekaligus menjadikan fasilitas tersebut sebagai bagian dari Koperasi Desa Merah Putih.

Dalam kerangka regulasi yang disiapkan pemerintah, fasilitas ini tidak sekadar menjual obat, tetapi turut menjalankan fungsi ekonomi berbasis sosial melalui koperasi. Peran ini memungkinkan Apotek Desa beroperasi secara berkelanjutan dengan model bisnis inklusif yang memberdayakan masyarakat lokal.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan bahwa Indonesia sudah memiliki infrastruktur dasar untuk menunjang pelaksanaan program Apotek Desa. Yang masih dibutuhkan adalah penambahan sumber daya manusia serta penyempurnaan layanan dan regulasi pendukung.

Budi menyatakan bahwa tenaga mantri, perawat, dan tenaga kefarmasian cukup sebagai fondasi awal untuk menjalankan fungsi apotek secara optimal. Ditambah penguatan layanan sederhana seperti penanganan penyakit ringan—batuk, diare, dan gangguan pencernaan—maka Apotek Desa sudah dapat berfungsi penuh sebagai titik awal layanan kuratif.

Dari sekitar 83.000 desa di Indonesia, sebanyak 29.000 desa masih membutuhkan penguatan Unit Pelayanan Kesehatan Desa/Kelurahan (UPKD/K). Sementara itu, terdapat sekitar 5.830 unit UPKD/K yang mengalami kerusakan berat dan harus ditangani secara bertahap.

Kementerian Kesehatan telah menyiapkan skema pembangunan dengan alokasi anggaran sebesar Rp700 miliar pada 2025, cukup untuk membangun sekitar 700 klinik dan apotek desa yang terintegrasi. Estimasi biaya untuk setiap unit mencapai Rp1 miliar, mencakup bangunan dan kelengkapan fasilitas.

Tak berhenti pada penyediaan infrastruktur, Kementerian Kesehatan bersama kementerian teknis lainnya sedang menyusun model bisnis yang berkelanjutan. Kementerian Koperasi, Kementerian Desa, dan Kementerian Dalam Negeri dilibatkan secara aktif dalam pengaturan regulasi dan kelembagaan.

Tujuannya, menciptakan unit layanan kesehatan yang memiliki kekuatan legal, pendanaan, serta fungsi sosial yang kuat di level akar rumput. Ketika aset, anggaran, dan sumber daya telah tersedia, maka percepatan hanya bergantung pada ketepatan regulasi dan implementasi.

Di sisi lain, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Noffendri Roestam, menyebut bahwa Apotek Desa adalah gagasan brilian yang sangat strategis dalam menjawab persoalan klasik pemerataan akses kesehatan.

Noffendri menegaskan bahwa keberhasilan program ini sangat ditentukan oleh kualitas pengelolaan dan keseriusan pelaksanaannya di lapangan. Apotek Desa harus menjadi solusi nyata, bukan proyek simbolik yang akhirnya mangkrak atau tidak termanfaatkan maksimal.

Noffendri juga menambahkan bahwa IAI siap mendukung penuh pelaksanaan program melalui penyiapan tenaga apoteker yang kompeten. Ia menyambut baik pendekatan Menteri Kesehatan yang lebih memilih mengoptimalkan 54.000 sarana kesehatan yang sudah ada, seperti puskesmas dan posyandu, tanpa menciptakan regulasi baru yang kompleks. Menurutnya, sinergi antara optimalisasi infrastruktur yang ada dan penambahan fasilitas baru seperti Apotek Desa dapat mempercepat pencapaian tujuan nasional di bidang kesehatan.

Dalam konteks pemerataan pembangunan dan keadilan sosial, Apotek Desa merepresentasikan wajah baru negara yang hadir secara konkret untuk rakyat. Dengan memperluas akses masyarakat desa terhadap obat-obatan dan edukasi kesehatan, program ini mampu menjembatani kesenjangan layanan yang selama ini dirasakan masyarakat luar perkotaan. Fasilitas yang dulu hanya bisa diakses di kota besar kini perlahan hadir di tengah-tengah masyarakat desa, menjangkau mereka yang sebelumnya tercecer dari sistem.

Kekuatan utama dari program Apotek Desa terletak pada pendekatan multisektor yang digunakan pemerintah. Penggabungan peran kesehatan, koperasi, dan kelembagaan lokal menjadi fondasi program yang tidak hanya bertahan jangka pendek, tetapi mampu bertransformasi sebagai sistem pelayanan desa yang adaptif dan produktif. Sistem ini bukan hanya mendorong kesehatan publik, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi mikro berbasis kesehatan masyarakat.

Melalui keberadaan Apotek Desa, visi besar Presiden Prabowo Subianto dalam menciptakan pemerataan dan keadilan sosial tidak lagi sekadar wacana, melainkan sebuah proses konkret yang terus bergerak.
Dengan desain yang tepat dan pengawasan yang kuat, Apotek Desa bukan hanya memperluas akses layanan kesehatan, melainkan menguatkan ketahanan sosial desa di tengah tantangan zaman.

)* Staf Pelayanan Masyarakat – Yayasan Bakti Sosial Nusantara

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *