CKG Jadi Pilar Utama Pemerintah Tingkatkan Kualitas Hidup Warga

oleh -1 Dilihat
banner 468x60

Oleh: Yandi Arya Adinegara)*

Indonesia tengah menghadapi tantangan kesehatan yang cukup kompleks dan serius. Negara ini masih berjuang dengan masalah kesehatan bawaan, seperti penyakit jantung, hipotiroid, dan talasemia, yang terus menjadi perhatian utama. Di sisi lain, penyakit tidak menular seperti hipertensi, stroke, dan diabetes juga semakin banyak ditemukan, bahkan pada usia muda. Selain itu, masalah gizi yang melibatkan balita, seperti stunting, juga menjadi persoalan besar.

banner 336x280

Data menunjukkan bahwa hampir 93% anak-anak di Indonesia memiliki gigi berlubang, satu dari lima balita mengalami stunting, dan satu dari tiga orang dewasa hidup dengan tekanan darah tinggi. Hal ini menjadi semakin mengkhawatirkan karena banyak masyarakat baru melakukan pemeriksaan kesehatan setelah penyakit semakin parah, saat gejala sudah terasa dan biaya pengobatan sudah melonjak tinggi. Masalah ini tidak hanya membebani masyarakat secara individu, tetapi juga memberikan tekanan pada sistem kesehatan nasional.

Menyadari urgensi kesehatan masyarakat, Presiden Prabowo Subianto meluncurkan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) pada 10 Februari 2025 sebagai bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC). Program CKG telah mencapai lebih dari 17 juta penerima manfaat dan menargetkan 20 juta pada Agustus 2025. Program ini bertujuan mengubah paradigma kesehatan dari pengobatan menjadi pencegahan, dengan fokus pada deteksi dini penyakit dan pencegahan masalah kesehatan yang lebih serius serta mahal di masa depan.

Program CKG juga dirancang untuk mendeteksi masalah gizi pada balita, mencegah stunting, serta skrining penyakit serius seperti diabetes, stroke, dan penyakit jantung pada tahap awal. Dengan deteksi dini, masyarakat dapat memperoleh perawatan lebih terjangkau sebelum kondisi memburuk. Selain itu, CKG bertujuan untuk mengubah pola pikir masyarakat yang seringkali hanya memeriksakan diri setelah sakit, dengan mendorong mereka lebih proaktif dalam menjaga kesehatan dan menghindari beban finansial yang besar akibat pengobatan.

Sebagai bagian dari upaya memperkuat sektor kesehatan, pemerintah mengalokasikan Rp244 triliun untuk anggaran kesehatan 2026, yang mencakup CKG dan berbagai program lainnya. Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pelayanan kesehatan berkualitas adalah hak setiap warga negara, dan anggaran ini difokuskan untuk memperluas akses Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), meningkatkan fasilitas kesehatan, serta mendukung pencegahan penyakit. Program CKG akan terus menjadi prioritas pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui kesehatan yang lebih baik dan merata.

Dalam jangka panjang, CKG diharapkan akan memperkuat sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dengan mengalihkan biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk pengobatan penyakit yang sudah lanjut menjadi biaya untuk upaya promotif dan preventif. Dengan demikian, program ini tidak hanya akan meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan, tetapi juga membantu meningkatkan produktivitas kerja dan pertumbuhan ekonomi.

Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK), Prof. Asnawi Abdullah, menegaskan bahwa program CKG bertujuan untuk mengubah paradigma masyarakat dari paradigma sakit menjadi paradigma sehat. Meskipun partisipasi masyarakat semakin meningkat, cakupan CKG masih belum mencapai target yang diinginkan. Oleh karena itu, diperlukan berbagai strategi untuk mendorong masyarakat lebih aktif dalam mengikuti program ini. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menjalin kolaborasi dengan perguruan tinggi dan institusi pendidikan kesehatan untuk meningkatkan partisipasi dan memberikan edukasi lebih lanjut kepada masyarakat tentang pentingnya skrining kesehatan rutin.

Kendala dalam pelaksanaan CKG di lapangan tetap ada. Misalnya, ketidaksiapan beberapa daerah dalam menyediakan pemeriksaan lanjutan bagi peserta yang terdeteksi memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskuler, seperti profil lipid, EKG, dan fungsi ginjal. Padahal, pemeriksaan lanjutan ini sangat penting untuk memastikan kondisi kesehatan peserta dan memitigasi risiko penyakit serius di masa depan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun CKG telah memberikan manfaat, capaian yang optimal hanya dapat tercapai jika diikuti dengan tindak lanjut yang baik dan pemeriksaan yang tepat sasaran.

Tak hanya di kota-kota besar, program CKG juga harus dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di daerah-daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T). Anggota Komisi IX DPR RI, Cellica Nurrachadiana, mengungkapkan pentingnya pemerataan layanan kesehatan di wilayah 3T. Untuk mewujudkan pemerataan layanan kesehatan, perlu ada transformasi sistem kesehatan yang mencakup peningkatan fasilitas, penyediaan sumber daya manusia (SDM), dan digitalisasi layanan kesehatan.

Selain itu, koordinasi lintas kementerian dan lembaga sangat penting untuk memastikan program CKG dapat berjalan dengan baik di daerah 3T. Infrastruktur yang memadai, akses transportasi yang mudah, serta pendidikan yang mendukung, adalah faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar layanan kesehatan dapat mencapai seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali.

Program CKG bukan hanya tentang mencegah penyakit, tetapi juga tentang meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Dengan skrining kesehatan yang lebih terjangkau dan mudah diakses, masyarakat dapat lebih sadar akan kesehatan mereka dan mencegah penyakit serius sejak dini. Hal ini tidak hanya mengurangi biaya pengobatan yang tinggi, tetapi juga mengurangi beban sosial dan ekonomi yang ditimbulkan oleh penyakit yang tidak terdeteksi.

Ke depan, CKG akan terus berperan dalam menciptakan ekosistem kesehatan yang lebih adil dan efisien, tanpa memandang status sosial atau ekonomi. Program ini adalah salah satu langkah besar pemerintah dalam mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera. Sebagai masyarakat, kita juga memiliki peran penting untuk mendukung program ini dengan lebih aktif berpartisipasi, menjaga gaya hidup sehat, dan menjaga kesehatan keluarga.

Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah, dukungan dari masyarakat, serta kolaborasi yang erat antara berbagai sektor, CKG akan menjadi salah satu pilar utama dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia. Sebuah langkah strategis menuju Indonesia yang lebih sehat, lebih produktif, dan lebih sejahtera.

)*Penulis merupakan Pengamat Sosial

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *